Rangkuman Biologi kelas XI semester II
Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan.
Alat-alat pencernaan manusia terdiri dari:
- Saluran pencernaan: mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan
anus.
- Kelenjar pencernaan: terdapat di air liur, lambung, usus halus, pankreas, dan
hati.
Pankreas (menghasilkan enzim lipase untuk merubah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol).
Organ-organ pernapasan pada manusia:
- Hidung (Cavum nasalis)
- Tekak (Faring)
- Tenggorokan (Trakea)
- Cabang tenggorokan (Bronkus)
- Bronkiolus
- Alveolus: tempat pertukaran gas CO2 dan O2
- Paru-paru
Percobaan respirasi (Respirometer)
Percobaan respirasi (Respirometer) bertujuan untuk mengukur jumlah O2 yang
diambil/diserap pada proses respirasi hewan.
- Variabel bebas (faktor yang di ubah-ubah): berat serangga
- Variabel terikat (faktor yang dipengaruhi oleh variabel bebas): aktivitas
atau banyaknya Oksigen yang diserap serangga.
- Variabel kontrol (faktor yang harus dibuat sama): berat kapas, banyaknya KOH
Alveolus
SISTEM EKSKRESI
Dalam
kehidupan sehari-hari, manusia melakukan berbagai aktivitas. Energi untuk
melakukan aktivitas tersebut berasal dari proses metabolisme tubuh. Metabolisme
dalam tubuh manusia tidak hanya menghasilkan zat-zat yang berguna bagi tubuh
tetapi juga menmghasilkan zat sisa. Zat-zat sisa tersebut kemudian dkeluarkan
oleh tubuh melalui suatu sistem yang disebut sistem ekskresi.
Organ-organ ekskresi pada manusia berupa: ginjal, kulit, hati, dan paru-paru.
1. Ginjal
Ginjal
tersusun atas tiga bagian, yaitu korteks, medula, dan pelvis. Korteks merupakan
bagian luar ginjal. Bagian sebelah dalamnya disebut medula. Pelvis merupakan
bagian dalam dengan ruang kosong. Pada bagian korteks terdapat nefron.
Nefron merupakan unit fungsional dan struktural terkecil pada ginjal. Pada
manusia terdapat sekitar satu juta nefron.
a. Proses pembentukan urine: filtrasi – reabsorpsi – augmentasi
- Filtrasi berlangsung di Kapsula Bowman dan Glomerulus.
- Reabsorpsi berlangsung di Tubulus Kontortus Proksimal dan Lengkung Henle.
- Augmentasi berlangsung di Tubulus Kontortus Distal.
- Tubulus Kontortus Kolektivus sebagai tempat mengumpulnya urine sesungguhnya.
b. Kelainan yang dapat terjadi pada ginjal:
- diabetes melitus: kekurangan insulin
- polyuria: kemampuan nefron untuk menyerap air menurun sehingga urine menjadi
banyak
- batu ginjal: terbentuk apabila urine mengalami jenuh garam-garam. Batu bisa
menyebabkan infeksi saluran kemih.
- albuminuria: kerusakan alat filtrasi sehingga urine mengandung albumin
- nefritis: akibat infeksi kuman pada glomerulus yang menyebabkan asam urine
kembali ke
dalam darah menyebabkan uremia/oedema (pembengkakan tubuh)
2. Hati
Hati
merupakan organ bagian dalam manusia yang berukuran paling besar.
Zat yang dikeluarkan hati diantaranya: bilirubin, biliverdin.
SISTEM KOORDINASI
Sistem
Koordinasi adalah suatu sistem yang berfungsi untuk mengendalikan kerja
organ-organ tubuh supaya dapat melaksanakan fungsi tertentu dengan baik dan
teratur.
Sistem
Koordinasi atau Sistem Regulasi pada manusia meliputi sistem saraf dan sistem
hormon.
1. Sistem Saraf
a. Sistem Saraf Pusat
- Pembagian Sistem saraf pusat: terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
- Lobus otak (nama dan fungsinya):
o Lobus Oksipitalis, berperan penting terhadap terhadap penglihatan
o Lobus Temporalis: pusat pendengaran
o Lobus Frontalis: koordinasi dan pengendalian gerak otot dan berfikir,
belajar, memori,
pandangan ke depan, analisis logis, kreativitas, dan beberapa
emosi
o Lobus Parietalis: pusat tanggapan (persepsi) terhadap rangsang yang berupa
sentuhan, tekanan, getaran, rasa sakit, suhu, dam rasa
b. Gerak
1) Gerak biasa: Rangsang → reseptor → neuron sensorik → otak → neuron motorik →
efektor
2) Gerak refleks : Rangsang → reseptor → neuron sensorik → neuron konektor atau
interneuron (di otak atau di sumsum tulang belakang) → neuron motorik → efektor
- Lengkung refleks adalah jarak tependek yang dilalui impuls untuk gerak
refleks
Fungsi neuron sensorik pada lengkung refleks yaitu untuk menerima rangsang dari
reseptor untuk diteruskan ke sumsum tulang belakang.
- Contoh Gerak refleks:
o Jalannya saraf pada gerak mata bila terkena debu: reseptor – neuron sensorik
– interneuron di otak – neuron motorik – efektor.
o Gerak reflek lutut (lutut dipukul): reseptor – neuron sensorik – interneuron
di sumsum tulang belakang – neuron motorik – efektor.
c. Prinsip penghantaran/penjalaran impuls
- Penghantaran impuls melalui neuron: karena adanya perbedaan muatan listrik
antara bagian luar dan bagian dalam membran serabut saraf.
- Penghantaran impuls melalui sinapsis: apabila impuls telah sampai di ujung
akson akan melepaskan zat neurotransmitter.
2. Sistem Hormon
Hormon
berfungsi untuk mengatur homeostatis, pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, dan
tingkah laku. Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin.
Kelenjar endokrin disebut juga kelenjar buntu karena hormon yang dihasilkan
tidak dialirkan melalui saluran tertentu, tetapi langsung menuju pembuluh
darah.
Beberapa
hal yang berhubungan dengan sistem hormon diantaranya:
a. Kekurangan seksekresi hormon disebut hiposekresi. Contohnya: Hiposekresi
hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid/kelenjar gondok ( yaitu hormon
tiroksin) semenjak embrio menyebabkan kretinisme, yaitu terjadi hambatan
pertumbuhan fisik dan mental sehingga mejadi kerdil.
b. Kelenjar Pituitari/Hipofisis. Salah satu hormon yang dihasilkannya yaitu FSH
(Follicle Stimulating Hormone) dan LH (Luiteinizing Hormon) berperan dalam
siklus menstruasi.
c. Hormon Insulin yang dihasilkan oleh kelenjar Pankreas/langerhans, berfungsi
mengatur kadar gula dalam darah (mengubah glukosa menjadi glikogen di hati).
d. Hormon lainnya:
- Parathormon: meningkatkan konsentrasi kalsium dalam cairan tubuh
- Tiroksin: meningkatkan penggunaan energi, konsumsi oksigen, pertumbuhan dan
perkembangan
- Gonadotropin: aktivitas gonad (kelenjar kelamin)
- Prolaktin: produksi air susu
- Adenocorticotrophic Hormon (ACTH): sekresi glukokortikoid (metabolisme
karbohidrat)
3. Sistem Indra
Indra
merupakan alat tubuh manusia yang dapat menerima rangsang dari lingkungan luar
(eksoreseptor). Manusia mempunyai lima alat indra, yaitu indra penglihat
(mata), indra pendengaran (telinga), indra pembau (hidung), indra peraba
(kulit), dan indra pengecap (lidah).
a. Indra Penglihat (Mata)
Mata
merupakan indra penglihat yang menerima rangsang berupa cahaya (fotoreseptor).
- Kelainan:
Kelainan refraksi:
o Miopi (rabun jauh): disebabkan lensa mata terlalu tebal atau bola mata
terlalu panjang.
(tidak jelas melihat benda yang jaraknya jauh, bayangan jatuh di depan retina,
dapat ditolong dengan kaca mata negatif).
o Hipermetropi (rabun dekat): kebalikan dari miopi. Fokus bayangan benda yang
dilhat jatuh di belakang retina, dapat dibantu dengan kaca mata berlensa
positif (plus).
o Astigmatisma (mata silindris): disebabkan oleh lengkung datar dan lengkung
tegak kornea tidak simetris sehingga focus benda terpecah menjadi dua bayangan.
Dapat diatasi dengan kaca mata berlensa silinder.
o Presbiopi (rabun tua): berhubungan dengan menngkatnya usia seseorang. Di atas
usia 40 tahun, lensa mata banyak mengalami kehilangan kelenturan sehingga tidak
mampu memfokuskan bayangan benda yang letaknya jauh maupun dekat dengan tajam.
Diatasi dengan kaca mata berlensa rangkap.
b. Indra Pendengar (Telinga)
Telinga merupakan indra pendengaran yang menerima rangsang berupa suara
(fonoreseptor).
- Bagian-bagian telinga:
o Telinga luar: daun telinga (pinna) dan saluran pendengaran.
o Telinga tengah: merupakan rongga yang berisi uadara di dalam tulang temporal.
Antara telunga luar dan telinga dalam dipisahkan oleh membran timpani (gendang
telinga). Di dalam telinga tengah terdapat saluran eustachius (penghubung
telinga tengah dengan faring). Juga terdapat tiga tulang pendengaran, yaitu:
tulang martil (maleus), landasan (inkus), dan sanggurdi (stapes).
o Telinga dalam: cochlea (rumah siput), vestibuli (membran terdiri atas sacula
dan utricula), dan canalis semiserkularis (saluran setengah lingkaran berjumlah
3 buah).
- Proses mendengar: gelombang bunyi (getaran suara) – daun telinga - lubang
telinga – membran timpani – malleus – incus – stapes – tingkap oval – cairan
cochlea – nervus auditorius – otak (lobus temporalis) – persepsi suara.
c. Indra Pembau (Hidung)
Hidung dapat mendeteksi rangsang zat kimia dalam bentuk gas di udara (kemoreseptor).
- Saat kondisi sehat, hidung kita dapat mengenali berbagai aroma yang terdapat
di sekitar kita. Misalnya bau ayam goreng, sate, bangkai, ammnia, dll.
- Ada hubungan antara indra pembau dan pengecap. Contohnya: apabila mencium
masakan yang sedap, air liur terangsang mau keluar.
d. Indra Peraba (Kulit)
Pada kulit terdapat reseptor yang peka terhadap rangsang fisik
(mekanoreseptor). Beberapa tipe reseptor pada kulit:
- Paccini: peka terhadap rangsangan berupa tekanan
- Ruffini: peka terhadap rangsangan panas
- Meisner: peka terhadap rangsangan sentuhan
- Krause: peka terhadap rangsangan dingin
- Ujung saraf tanpa selaput: peka terhadap rasa sakit/nyeri.
e. Indra Perasa (Lidah)
Lidah mempunyai reseptor yang peka terhadap zat kimia berbentuk cair (kemoreseptor).
SISTEM REPRODUKSI
Manusia
melakukan reproduksi (berkembang biak) untuk melestarikan jenisnya. Manusia
melakukan reproduksi dengan cara melahirkan anak. Sistem reproduksi manusia
dibedakan menjadi sistem reproduksi pria (laki-laki) dan sistem reproduksi
wanita.
1. Reproduksi Laki-laki
a. Ciri seks sekunder pada laki-laki:
- Rambut; Rambut kemaluan mulai tumbuh sekitar setahun setelah testis dan penis
mulai membesar.Rambut ketiak, rambut diwajah dan rambut tubuh mulai tumbuh
kalau pertumbuhan rambut kemaluan hampir selesai.Pada mulanya rambut yang
tumbuh hanya sedikit, halus, dan warnanya terang, kemudian menjadi lebih gelap,
lebih kasar, subur dan agak keriting.
- Kulit; Kulit menjadi lebih kasar, warnanya memucat dan pori-pori menjadi
lebih besar.
- Kelenjar; Kelenjar minyak atau yang memproduksi minyak dalam kulit semakin
membesar dan manjadi lebih aktif, sehingga dapat menimbulkan jerawat.
- Otot; Otot berubah besar dan kuat.
b. Alat-alat reproduksi laki-laki:
Alat reproduksi luar berupa penis dan skrotum. Alat reproduksi dalam berupa
testis, saluran kelamin, dan kelenjar kelamin.
- Saluran kelamin
Sperma dari testis keluar tubuh melalui saluran kelamin. Saluran kelamin
meliputi epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, dan uretra.
• Epididimis, berfungsi sebagai alat pematangan dan penyimpanan spermatozoa
• Vas deferens, merupakan saluran yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan
dari epididimis. Vas deferens berfungsi sebagai saluran yang dilalui sperma
dari epididimis menuju vesikula seminalis.
• Vesikula seminalis (kantong sperma): merupakan kelanjutan dari vas deferens.
Vesikula seminalis menghasilkan cairan (semen) untuk memberi makan sperma
(sebagai sumber energi) dan untuk memudahkan gerakan sperma.
• Saluran ejakulasi, merupakan saluran penghubung vesikula seminalis dengan
uretra. Saluran ejakulasi berfungsi untuk mengeluarkan sperma menuju uretra.
• Uretra merupakan saluran reproduksi yang terakhir.
c. Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma. Spermatogenesis terjadi
dalam tubulus seminiferus.
2. Reproduksi Wanita
a. Ciri seks sekunder pada wanita:
- Pinggul; Pinggul mulai bertambah lebar dan bulat sebagai akibat membesarnya
tulang pinggul dan berkembangnya minyak bawah kulit.
- Payudara; segera setelah pinggul mulai membesar, kelenjar susu juga
berkembang, dan puting susu berkembang serta menjadi lebih bulat
- Rambut; rambut kemaluan tumbuh setelah pinggul dan payudara berkembang
- Kulit; Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pucat
b. Alat-alat reproduksi wanita
Alat reproduksi wanita terdiri atas alat kelamin luar dan alat kelamin dalam.
Alat kelamin luar berupa vulva dan labium. alat kelamin dalam berupa ovarium
dan saluran kelamin.
- Saluran kelamin, terdiri atas: vagina, uterus (rahim), dan tuba fallopi
(oviduk).
o Vagina merupakan saluran akhir alat reproduksi wanita. Vagina bermuara di
vulva. Vagina mengandung banyak lendir yang dihasilkan kelenjar bartholin.
Lendir ini berguna pada saat koitus dan mempermudah kelahiran bayi.
o Uterus (rahim) berfungsi sebagai tempat pertumbuhan dan perkembangan zigot
setelah terjadi fertilisasi (pembuahan).
o Tuba fallopi merupakan saluran telur. Tuba fallopi berguna sebagai tempat
terjadinya fertilisasi.
- Ovarium merupakan penghasil ovum
c. Ovulasi adalah pelepasan/pengeluaran ovum dari ovarium. Ovulasi biasanya
terjadi pada hari ke-14 dihitung dari hari pertama menstruasi.
d. Proses kehamilan
Sel telur yang telah matang siap dibuahi sperma. Peleburan antara sel telur
dengan sperma disebut pembuahan atau fertilisasi. Fertilisasi terjadi di dalam
tuba fallopi dan menghailkan zigot.
Perkembangan zigot (sebelum mengalami implantasi): morula – blastula –
gastrula.
3. Metode Kontrasepsi
Metode
kontrasepsi digunakan untuk membatasi jumlah anak atau menjarangkan kelahiran.
Beberapa metode kontrasepsi, sebagai berikut:
a. Tanpa alat bantu.
Metode ini dilakukan dengan cara tidak melakukan hubungan seksual pada masa
subur. Misalnya KB sistem kalender.
b. Menggunakan alat bantu.
- Alat bantu kontrasepsi yang bertujuan mencegah pertemuan ovum dengan sperma,
contohnya: kondom, IUD, diafragma, dan spermisida.
- Alat bantu kontrasepsi yang bertujuan mencegah ovulasi, contohnya: pil KB,
susuk, an suntik.
- Sterilisasi:
• Vasektomi, dilakukan pada pria dengan cara mengikat atau memotong saluran vas
deferens.
• Tubektomi, dilakukan pada wanita denga cara mengikat atau memotong tuba
fallopi.
SISTEM KEKEBALAN TUBUH
Tubuh
manusia mempunyai kemampuan untuk bertahan maupun melawan segala macam
organisme dan toksin yang dapat merusak sel, jaringan, maupun organ tubuh.
Kemampuan itu disebut dengan sistem kekebalan atau sistem imunitas.
Ssistem
kekebalan tubuh tersusun komponen utama berupa sel darah putih (leukosit). Sel
darah putih dalam mekanisme kekebalan tubuh melalui dua cara, yaitu secara
fagositosis (memakan) antigen dan pembentukan antibodi. Fagositosis dlakukan
oleh monosit dan makrofag. Sedangkan pembentukan antibodi dilakukan oleh
limfosit.
Sistem kerja antibodi dalam melawan antigen dapat dilakukan dengan beberapa
cara, yaitu:
• Aglutinin, dengan menggumpalkan antigen.
• Presipitin, dengan mengendapkan antigen.
• Opsonin, dengan mengaktifkan monosit untuk memakan antigen secara
fagositosis.
• Lisis, dengan menghancurkan antigen.
• Antitoksin, dengan menawarkan racun.
Sel-sel
pembentuk sistem kekebalan tubuh dibentuk oleh sel batang pada sumsum tulang
belakang. Salah satu sel yang dibentuk di sumsum tulang belakang ini adalah
limfosit. Limfosit dalam tubuh terdiri satu diantara dua macam limfosit, yaitu
T limposit atau B limposit.
T
limposit berfungsi mencegah infeksi bakteri, virus, jamur, dan tahan terhadap
kanker serta alergi. B limfosit berdiferensiasi membentuk sel plasma. Sel
plasma itu selanjutnya akan menghasilkan imunoglobin. Imunoglobin berfungsi
untuk melawan bakteri Streptococcus, Meningococcus, virus campak, dan polio.
Sistem
kekebalan manusia dibedakan:
1. Kekebalan aktif alami: terbentuk karena sel menghasilkan antibodi. Antibodi
diproduksi sebagai respon terhadap adanya antigen yang berasal dari kuman
penyakit yang masuk ke tubuh.
2. Kekebalan pasif alami: berupa antibodi yang diberikan oleh ibu kepada anak
yang dikandung selama kehamilan melalui plasenta atau air susu ibu (ASI).
3. Kekebalan aktif buatan: adalah sistem kekebalan yang sengaja dibuat dengan
cara menambahkan sejumlah kecil antigen yang berupa vaksin ke dalam tubuh.
Vaksin adalah bibit atau kuman penyakit yang sudah dilemahkan daya
patogenitasnya. Teknik semacam itu dikenal sebagai imunisasi.
4. Kekebalan pasif buatan: adalah kekebalan yang berupa antibodi yang sudah jadi
dimasukkan ke dalam tubuh (misalnya dengan cara menyuntikan antibodi).
by.