Pages

Translate

Kamis, 19 Maret 2015

Hadiah Teristimewa



Hadiah Teristimewa
Matahari sudah turun dari singasananya. Langit seakan redup. Dan gumpalan awan cumulonimbus terlihat di arah selatan. Sheena berjalan cepat. Hembusan angin menampar rambutnya yang terurai. Ia tak mengikatnya lagi setelah mata pelajaran kimia. Saking kesal otaknya pun panas dan menggerai rambutnya ketika menghitung rumus-rumus molekul  yang tak pernahnya lihat. Sheena mengerutu tidak jelas.  Ia sudah sampai dihalte. Hanya 2 menit ia menunggu. Sheena pun bergegas naik. Sheena mengedarkan pandangan melihat suasana bus. Baru ia sadari dirinya lah yang tidak punya handphone. Mereka yang ada di bus ini sibuk dengan handphone mereka masing-masing. Dan ibu yang duduk disebelah kiri Sheena  pun asik dengan handphonenya. Ibu ini mungkin sedang menelpon anaknya yang lagi jauh meratau. Tak jarang Sheena mendengar percakapan mereka yang saling berbalas rindu.
“Huh jadi ingat kak Sam” Sheena mendengus pelan. Pikiran Sheena jauh menjelajah ke masa lalu. Ketika Kak Sam dan ayahnya masih ada di Indonesia. Keluarga mereka sangat harmonis. Kalau mereka bertengkar melebihi Tom and Jerry dan kompaknya melebihi Hunsel and Gretel. Sheena memegang gantungan boneka beruang kecil yang berwarna coklat. Ini pemberian ayah sebelum berangkat ke Timur Tengah untuk menjadi TKI. Dan kak Sam harus kuliah di Jerman. Ia memang beruntung mendapat beasiswa kuliah disana. Ibu pastinya merindukan  mereka. Sudah 3 bulan Sheena tidak berkomunikasi dengan mereka. Setelah handphonenya terjatuh di jalan. Ibu belum mampu membelinya. Walau ibu seorang guru dan ayahnya seorang TKI. Tapi kehidupan mereka mencukupi mampu makan 3 kali sehari  tapi tak mampu membeli barang mewah sekalipun. Dan sebagian uang mereka harus membeli obat untuk ibu.
Bus berhenti mendadak. Sheena tersadar dari lamunannya. Ia pun turun dari bus. Memasuki gang sempit menuju rumahnya. Di tembok gang itu banyak terdapat selebaran, poster bahkan barner. Dengan warna yang kontras dan menarik, Sheena hanya sekilas melihatnya tak berminat membacanya. Tapi setelah berjalan 3 meter dari depan gang. Kakinya berhenti melangkah. Udara dingin mulai menyeruak melewati gang sempit ini. Mata Sheena mencermati barner tersebut. Perubahan wajah Sheena terlihat jelas. Setelah melihat barner tersebut. Bibirnya melengkung sempurna. Sheena mengambil barner tersebut berniat membawanya pulang. Dan melanjutkan perjalanannya yang tinggal 2 meter lagi.
**
Nampaknya sebentar lagi hujan turun. Cahaya kilat seperti ingin membelah tiap kaca jendela. Udara dingin menyusup dari celah ventelasi. Sheena menarik selimutnya hingga menutupi seluruh badannya. Hanya kepalanya yang terlihat. Sheena menatap langit kamarnya. Jam dinding menunjukkan pukul 21.20. Tetapi dirinya enggan tidur. Ketika makan malam bersama ibu, Sheena tak menceritakan tentang barner tersebut. Sheena takut kalau ibu terlalu memikirkannya dan keinginannya. Sheena beranjak dari tempat tidur. Ia mengambil barner tersebut dalam tasnya. Art World Competion. Monday, on March 14th.2015. Perlombaannya berupa Dance dan Tari kreasi bebas, Desain Poster, dan banyak lagi. Dengan hadiah yang mengiurkan. 100 samsung note 4 dan uang tunai setiap peserta yang berhasil menangkan setiap kompetisi tersebut  yang disponsori oleh Samsung. Semua hadiahnya bermerk Samsung. Perusahaan elektronik terbesar didunia. Menciptakan beberapa jenis smartphone akhir-akhir ini. Dengan kualitas yang tak diragukan lagi. Apalagi jenis terbaru smartphone samsung yaitu Samsung Note 4. Sheena hanya memandangi Samsung Note 4 dari sekian kata dan gambar dalam  barner ini. Hatinya nampak ragu mengikuti acara ini. Matanya mulai sayup. Dan malam sudah menina bobokan Sheena. Barner tersebut ada dipelukannya, mengharapkan ada mimpi indah dibalik acara nanti.
**
Hari yang ditunggu pun akhirnya datang. Ketika hari pendaftaran, Sheena dilanda dilema berat. Tanpa Sheena kehendaki, kakinya sudah membawanya melangkah menuju tempat tersebut. Bahkan ibu belum mengetahui hal ini.
Kemeja berwarna merah dan celana jeans sudah dikenakan Sheena. Ia berdandan beberapa kali. Memastikan penampilannya. Sheena tampak ragu jika teringat ibu. Ia melangkah menuju kamar ibu. Suara batuk ibu tertangkap pendengarannya. Seperti batuk yang disembunyikan.  Sheena melihat ibu tersenyum dengan kehadirannya.
“Nak, kau rapi sekali. Inikan hari minggu” kata ibu, sambil mencoba berbangun dari tempat tidur.
“A .. aku mau ke Gedung Agung bu, ada acara Art World Competion. Tapi ibu sakit jadi aku batalkan saja”aku meraih tangan ibu.
“Pergilah nak ibu tak papa. Ibu tahu kau mengincar hadiah smartphone itu” tutur ibu membelai lembut rambut Sheena. Diam-diam ibu masuk ke kamar Sheena ketika ia terlelap. Posisinya yang memeluk selembar barner itu. Bibir tipis Sheena melengkung sempurna. Ada air mata disudut matanya. Air mata kebahagian.
“Doa akan Sheena bu”
“Pasti nak. Ibu tak sabar bisa menghubungi kakak dan ayahmu”
Pasti bu. Aku berjuang untuk memenangkan kompetisi ini. Sheena membatin.
Matahari mulai merangkak naik. Ia bergegas berangkat.
Sesampainya disana, begitu banyak peserta yang ada di gedung Agung. Acaranya diatur begitu meriah dan mewah. Di depan gedung diadakan bazar. Menjual berbagai produk bermerk Samsung.  Degup jantungnya berdetak begitu cepat. Tetapi tekadnya begitu kuat. Sheena menarik napas dalam-dalam. Menghembuskan lalu mengucap basmallah. Ia memasuki ruang desain. Dengan peserta 30 orang yang ada disana. Laptop sudah siap ditiap mejanya. Desain disini yaitu mendesain sebuah poster dengan tema Kita Genggam IPTEK dengan Samsung. Dengan waktu 3 jam. Mereka harus bertahan disana.
3 jam berlalu...
Huh. Tinggal menunggu pengumuman bisik Sheena dalam  hati. Ia menghela napas berat. Seperti membuang beban yang dipikulnya begitu lama. Harap-harap cemas mulai menyelinap dalam dirinya.
Satu jam lamanya semua peserta menunggu hasil mereka. Dengan proyektor LCD yang terpampang nyata didepan panggung. Nama Sheena ada di ururan pertama dalam kompetisi desain.
Peserta yang menang diharap maju dan diberi kesempatan untuk menyampaikan kesan dan terimakasih. Dibarisan kursi depan, beberapa orang asing berjas rapi dengan dasi mereka tersenyum ketika satu per satu peserta menaiki panggung. Sekarang giliran Sheena . tangannya agak bergetar tapi ia harus mengontrol kegugupannya,.
In the name of Allah The Most Gracious, The Most Merciful. All praises to Allah, The Lord of the whole universe and peace be upon Muhammad Rasul Allah. In this occasion, i give thanks to the God. And my mother thanks for the prayer her. Thanks to Samsung’s company that has held this event. The current era of globalization, increasingly sophisticated technology and we as young people should use it with positive activities. And not screwing around.
Tepuk tangan meriah ketika Sheena mengakhiri kesan dan terimakasihnya. Suaranya bergetar mencoba kemampuan bahasa inggrisnya yang pas-pasan. Orang aisng itu tersenyum kearah Sheena.
Bingkisan yang didalamnya ada smartphone Samsung  Note 4, serangkai bunga serta uang tunai 5 juta rupiah dibagikan untuk peserta juara pertama.
**
Gerbang menuju malam sudah dimulai, sesampainya Sheena di rumah. Dengan penuh kegembiraan. Menenteng barang-barang tersebut kerumah. Tak jarang  orang-orang di bus memperhatikannya.
“Assalammualaikum bu” Sheena tak sabar dengan melihat ekspresi bahagia ibu. Ibu keluar dari kamar dan mendapati Sheena membawa hadiah yang sangat istimewa baginya. Tak henti-hentinya ibu tersenyum memuji Sheena.
“Ini berkat doa ibu” ucap Sheena. Lalu ciuman hangat mendarat dikening ibu. Ada bendungan air mata dipelupuk mata ibu.
Sheena mencoba menghubungi ayah. Nomor ayah dan kak Sam tak dapat dihapus dari memorinya walau berapa juta angka hitungan bahkan hapalan rumus ekskak. Kami dapat melihat wajah Ayah bercakap lama dengan ayah dan berganti  lagi dengan kak Sam. Raut wajah rindu nampak diwajah kami kepada mereka. Tak dapat digambarkan rindu yang begitu besar kepada mereka. Tangis haru di malam yang cerah dan bulan nampak menenguk dari jendela. Dan Tuhan selalu ada dan maha pengabul ketika kita selalu berharap. Rindu ini sudah terbalas.
THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar